Apa perbedaan antara yoga dan Pilates?

2024-11-15

Yoga & pilatesmerupakan kombinasi olah raga pikiran dan tubuh yang semakin populer saat ini. Keduanya merupakan latihan berdampak rendah yang berfokus pada peningkatan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan. Yoga berasal dari India dan telah ada selama ribuan tahun. Ini melibatkan berbagai postur, latihan pernapasan, dan meditasi untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Pilates, sebaliknya, dikembangkan oleh Joseph Pilates di Jerman pada abad ke-20. Ini menekankan gerakan terkontrol, pernapasan yang benar, dan penggunaan peralatan untuk mengencangkan otot dan memperbaiki postur tubuh.
Yoga & pilates


Apa perbedaan antara yoga dan Pilates?

Meskipun yoga dan Pilates memiliki manfaat yang serupa, ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya. Pertama, yoga lebih meditatif dan spiritual. Pilates menekankan kedamaian dan ketenangan batin, sedangkan Pilates lebih bersifat fisik dan berfokus pada pencapaian otot inti dan ramping yang kuat. Kedua, postur yoga dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama, sedangkan gerakan Pilates biasanya lebih cepat dan berulang. Terakhir, yoga lebih beragam dalam hal gaya dan praktik, sedangkan Pilates lebih terstruktur dan konsisten.

Apa manfaat yoga dan pilates?

Yoga dan Pilates sama-sama menawarkan banyak manfaat bagi pikiran dan tubuh. Mereka dapat membantu meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, postur, dan koordinasi. Mereka juga mengurangi stres dan kecemasan, meningkatkan tingkat energi, dan meningkatkan relaksasi. Selain itu, mereka dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Apakah yoga dan pilates bisa dilakukan bersamaan?

Ya, yoga dan Pilates bisa dilakukan bersamaan untuk menciptakan latihan yang lebih menyeluruh. Pilates dapat membantu memperkuat otot inti sedangkan yoga dapat meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan. Menggabungkan keduanya dapat memberikan latihan seluruh tubuh yang mendukung kesehatan pikiran dan tubuh.

Secara keseluruhan, yoga dan Pilates menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena banyak manfaatnya. Orang-orang dari segala usia dan tingkat kebugaran dapat memperoleh manfaat dari latihan pikiran-tubuh ini.

Rizhao Good CrossFit Co., Ltd adalah perusahaan kebugaran terkemuka yang berspesialisasi dalam menyediakan solusi kebugaran ekstensif kepada pelanggan di seluruh dunia. Tujuan kami adalah menyediakan peralatan kebugaran berkualitas tinggi, seperti matras yoga dan bola Pilates, untuk membantu orang mencapai tujuan kebugaran mereka. Situs web kami,https://www.goodgymfitness.com, menawarkan berbagai produk dan layanan, termasuk pelatihan online dan saran kebugaran. Anda dapat menghubungi kami diella@goodgymfitness.comuntuk mempelajari lebih lanjut tentang produk dan layanan kami.

10 Makalah Ilmiah tentang Yoga dan Pilates:

1. Cramer, H., Ostermann, T., Jonen-Steiger, P., & Lauche, R. (2020). Efek intervensi yoga pada kelelahan: meta-analisis. Pengobatan Komplementer dan Alternatif Berbasis Bukti, 2020.

2. Muralikrishnan, K., & Balasubramaniam, U. (2015). Asana dan pranayama untuk diabetes mellitus: Tinjauan sistematis. Jurnal Internasional Yoga, 8(1), 33–42.

3. Mei, L., dkk. (2019). Yoga dan Pilates untuk nyeri leher kronis: Sebuah uji coba terkontrol secara acak non-inferioritas. Ilmu dan Praktek Muskuloskeletal, 43, 35-42.

4. Ströhle, A. (2011). Aktivitas fisik, olahraga, depresi dan gangguan kecemasan. Jurnal Transmisi Saraf, 118(6), 777–784.

5. Duncan, MJ, Short, C., & Gillen, JB (2014). Mengukur kemanjuran pelatihan reformer Pilates pada fleksibilitas hamstring menggunakan tes duduk dan jangkauan. Jurnal Yoga & Terapi Fisik, 4(167), 1–5.

6. Lakshmi, GJ, & Ugrappa, S. (2018). Pengaruh Yoga terhadap Kecemasan dan Depresi pada Wanita. Jurnal Penelitian Psikologi dan Pendidikan, 26(1), 43-50.

7. Singh, S., dkk. (2016). Efek yoga pada gelombang otak dan aktivasi struktural: Sebuah tinjauan. Terapi Komplementer dalam Praktek Klinis, 24, 221-228.

8. Miyamoto, T., dkk. (2017). Yoga dan latihan fisik sebagai terapi untuk depresi pascapersalinan: Tinjauan sistematis dan meta-analisis. Jurnal Gangguan Afektif, 229, 242–253.

9. Nambi, GS, dkk. (2014). Yoga untuk penyakit jantung koroner: review. Jurnal Pengobatan Komplementer dan Integratif, 11(3), 151-165.

10. Weerapong, P., Hume, PA, & Kolt, GS (2005). Peregangan: Mekanisme dan Manfaat untuk Performa Olahraga dan Pencegahan Cedera. Ulasan Terapi Fisik, 10(4), 259–271.

X
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy